Home » » Peringatan 100 Tahun Mathla'ul Anwar Akan Dihadiri Presiden

Peringatan 100 Tahun Mathla'ul Anwar Akan Dihadiri Presiden


Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf) Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
[SERANG] Pembukaan pelaksanaan Muktamar XIX sekaligus peringatan 100 tahun Mathla’ul Anwar yang diselenggarakan di Pandeglang, Provinsi Banten 7-9 Agustus 2015 akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kepastian kehadiran Presiden Jokowi ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Mathla’ul Anwar KH Ahmad Sadeli Karim LC, didampingi Ketua Panitia Pelaksana Muktamar XIX dan Peringatan 100 Tahun Mathla’ul Anwar, Babay, selaku Ketua Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar Banten, dan pengurus PB Mathla’ul Anwar Ali Nurdin di Sekretariat Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten, Kota Serang, Rabu (5/8).
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Sekretariat Kabinet (Setkab), terkait kepastian kedatangan Presiden Jokowi pada acara Peringatan 100 Tahun Mathla’ul Anwar di Pandeglang, Sabtu (8/8). Presiden datang ke Pandeglang menggunakan helikopter," jelas Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar, Ahmad Sadeli Karim.
Sadeli Karim yang juga anggota DPD menjelaskan, Muktamar XIX Mathla’ul Anwar dilaksanakan di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Provinsi Banten, yang terletak di Karang Tanjung, Pandeglang dengan agenda antara lain pertanggungjawaban Pengurus Besar, pemilihan ketua umum PB Mathla’ul Anwar, serta perumusan rekomendasi.
"Muktamar diikuti oleh 800 peserta yang terdiri atas 500 peserta utusan perwakilan Mathla’ul Anwar dari 30 provinsi dan 300 peserta dari utusan perwakilan dari kabupaten/kota, majelis fatwa, pengurus badan otonom, utusan universitas, utusan perguruan Mathla’ul Anwar seluruh Indonesia. Selain itu, akan hadir pula peserta dari beberapa negara seperti Singapore dan Malaysia," jelasnya.
Khusus untuk peringatan 100 tahun Mathla’ul Anwar yang dihadiri Presiden Jokowi, akan dihadiri sekitar 150.000 siswa madrasah Mathla’ul Anwar, simpatisan dan undangan di Alun-alun Pandeglang.
"Kami juga mengundang beberapa anggota DPR, beberapa menteri, dan juga anggota DPD. Mathla’ul Anwar akan merangkul semuanya kecuali yang beraliran radikal tidak akan diterima di Mathla’ul Anwar,” ujarnya.
Lebih lanjut Sadeli Karim menjelaskan, sebagai ormas, Mathla’ul Anwar tidak bersifat eksklusif tetapi inklusif. Kader Mathla’ul Anwar tersebar di semua partai politik, namun tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu.
"Mathla’ul Anwar merupakan ormas Islam yang sangat demokrat. Kami mengambil posisi di tengah antara NU dan Muhammadiyah.
Yang bergabung di Mathla’ul Anwar ada yang berasal dari NU dan ada juga dari Muhammadiyah. Kalau basis NU ada di Jawa Timur, basis Muhammadiyah ada di Yogyakarta, maka basis Mathla’ul Anwar ada di Banten. Selama ini yang dikenal masyarakat hanya ormas NU dan Muhammadiyah.
Padahal Mathla’ul Anwar juga usianya sangat tua dan sudah banyak berbuat di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. Karya Mathla’ul Anwar selama ini memang kurang bergema, ketimbang NU dan Muhammadiyah yang selalu muncul di kancah nasional.
Karena itu, peringatan 100 tahun Mathla’ul Anwar dijadikan momen kebangkitan Mathla’ul Anwar," jelasnya. [149/L-8]

0 komentar:

Posting Komentar




Followers